Pada tahun 2023, populasi lansia atau orang berusia 60 tahun ke atas di seluruh dunia terus meningkat, mencerminkan tren global dari penuaan populasi. Fenomena ini terjadi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di negara berkembang yang mulai menghadapi tantangan serupa. Dengan bertambahnya jumlah lansia, berbagai negara perlu menyesuaikan kebijakan dan infrastruktur mereka untuk memenuhi kebutuhan populasi yang semakin tua ini. Artikel ini akan membahas peringkat negara-negara berdasarkan jumlah populasi lansia mereka pada tahun 2023, menunjukkan negara mana yang memiliki jumlah lansia terbanyak dan apa implikasinya bagi negara-negara tersebut.
Prancis menutup daftar ini dengan populasi lansia sekitar 18 juta orang, menempatkannya di peringkat kesepuluh. Sebagai negara dengan sistem kesejahteraan yang komprehensif, Prancis telah lama mempersiapkan diri untuk menghadapi populasi yang menua. Lansia di Prancis umumnya memiliki akses yang baik ke layanan kesehatan dan dukungan sosial, tetapi peningkatan jumlah lansia tetap menjadi tantangan yang harus diatasi.
Prancis terus berinovasi dalam kebijakan dan layanan untuk lansia, termasuk mendorong partisipasi aktif lansia dalam masyarakat dan ekonomi. Namun, dengan populasi yang semakin tua, tekanan terhadap sistem pensiun dan layanan sosial di Prancis diperkirakan akan meningkat.
Italia berada di peringkat kesembilan dengan populasi lansia sekitar 18 juta orang. Sebagai salah satu negara dengan harapan hidup tertinggi di dunia, Italia memiliki populasi lansia yang signifikan, yang memengaruhi banyak aspek kehidupan sosial dan ekonomi di negara tersebut. Fenomena penuaan ini disertai dengan tantangan dalam menjaga sistem pensiun yang berkelanjutan dan layanan kesehatan yang memadai.
Pemerintah Italia telah mencoba berbagai pendekatan untuk menangani masalah ini, termasuk reformasi dalam sistem pensiun dan investasi dalam layanan kesehatan yang ditujukan untuk lansia. Namun, dengan populasi lansia yang terus bertambah, tantangan ini diperkirakan akan terus berkembang.
Jerman, dengan populasi lansia sekitar 25 juta orang, menempati posisi kedelapan dalam daftar ini. Sebagai negara maju dengan sistem kesejahteraan yang kuat, Jerman telah lama menghadapi tantangan penuaan populasi. Jumlah lansia yang terus meningkat memengaruhi berbagai aspek kehidupan di Jerman, dari pasar tenaga kerja hingga sistem pensiun dan kesehatan.
Pemerintah Jerman telah mengadopsi berbagai kebijakan untuk mendukung lansia, termasuk reformasi pensiun dan peningkatan layanan kesehatan. Namun, dengan populasi lansia yang terus bertambah, Jerman harus terus beradaptasi dan mengembangkan solusi baru untuk memastikan kesejahteraan mereka.
Indonesia berada di peringkat ketujuh dengan populasi lansia sekitar 30 juta orang. Sebagai negara berkembang dengan populasi besar, Indonesia mulai menghadapi tantangan dalam merawat populasi lansia yang terus meningkat. Meskipun Indonesia masih memiliki populasi muda yang signifikan, peningkatan jumlah lansia ini mengharuskan pemerintah dan masyarakat untuk lebih siap dalam menghadapi kebutuhan dan tantangan yang datang seiring penuaan populasi.
Pemerintah Indonesia telah mulai merespons dengan memperkuat sistem kesehatan dan mengembangkan program kesejahteraan untuk lansia. Namun, dengan berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang ada, Indonesia perlu berinovasi lebih jauh untuk memastikan kesejahteraan lansia di masa mendatang.
Brasil menempati posisi keenam dengan populasi lansia sekitar 32 juta orang. Sebagai negara terbesar di Amerika Selatan, Brasil mengalami peningkatan signifikan dalam jumlah lansia seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perbaikan dalam layanan kesehatan. Peningkatan jumlah lansia ini menuntut Brasil untuk lebih fokus pada pembangunan infrastruktur dan layanan yang dapat mendukung kehidupan lansia dengan baik.
Meskipun Brasil telah membuat beberapa kemajuan, seperti peningkatan akses ke layanan kesehatan dan program kesejahteraan sosial, masih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa semua lansia memiliki akses yang adil dan merata ke layanan yang mereka butuhkan.
Federasi Rusia berada di peringkat kelima dengan populasi lansia sekitar 33 juta orang. Seperti banyak negara lain, Rusia juga menghadapi tantangan penuaan populasi, yang dapat memengaruhi dinamika sosial dan ekonomi di negara tersebut. Meskipun Rusia memiliki sistem kesehatan dan pensiun yang mapan, tekanan dari populasi lansia yang semakin besar memerlukan penyesuaian yang signifikan dalam kebijakan publik.
Rusia telah berusaha meningkatkan layanan kesehatan bagi lansia dan mengembangkan program-program sosial yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Namun, dengan populasi yang tersebar luas dan disparitas regional yang besar, menyediakan dukungan yang merata bagi semua lansia di Rusia tetap menjadi tantangan.
Jepang, dengan populasi lansia sekitar 44 juta orang, menempati peringkat keempat di dunia. Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan proporsi lansia tertinggi, di mana lebih dari 35% populasinya berusia di atas 60 tahun. Hal ini disebabkan oleh angka harapan hidup yang tinggi dan angka kelahiran yang rendah.
Pemerintah Jepang telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampak sosial dan ekonomi dari populasi yang menua ini, seperti meningkatkan robotika dan teknologi untuk merawat lansia, serta mendorong partisipasi lansia dalam tenaga kerja. Namun, tantangan besar tetap ada dalam memastikan bahwa semua lansia mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Amerika Serikat menempati peringkat ketiga dengan populasi lansia sekitar 81 juta orang. Sebagai salah satu negara maju, Amerika Serikat telah lama menghadapi isu penuaan populasi, yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Populasi lansia di Amerika Serikat beragam, dengan banyak yang tetap aktif dalam pekerjaan dan kehidupan sosial, sementara yang lain membutuhkan perawatan jangka panjang.
Amerika Serikat memiliki sistem dukungan sosial yang cukup kuat, namun dengan populasi lansia yang terus bertambah, tekanan terhadap sistem kesehatan dan jaminan sosial semakin besar. Tantangan ini mendorong inovasi dalam layanan kesehatan dan kebijakan publik untuk memastikan kesejahteraan lansia.
India berada di urutan kedua dengan populasi lansia sekitar 153 juta orang. Seiring dengan pertumbuhan populasi yang pesat, India juga melihat peningkatan jumlah lansia yang signifikan. Meskipun India masih memiliki populasi muda yang besar, jumlah lansia di negara ini diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa dekade mendatang.
Tantangan utama yang dihadapi India adalah memastikan kesejahteraan lansia di tengah keterbatasan sumber daya dan infrastruktur yang ada. Pemerintah India telah mulai mengembangkan kebijakan untuk mendukung populasi lansia, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengatasi kebutuhan yang meningkat ini.
Cina menempati posisi pertama dengan jumlah lansia terbanyak di dunia, yaitu sekitar 278 juta orang yang berusia 60 tahun ke atas. Sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia, tidak mengherankan jika Cina juga memiliki populasi lansia yang sangat besar. Fenomena penuaan populasi ini menimbulkan tantangan besar bagi pemerintah Cina, termasuk kebutuhan akan layanan kesehatan yang lebih baik, pensiun, serta sistem dukungan sosial yang memadai.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cina telah mengadopsi berbagai kebijakan untuk menghadapi tantangan ini, termasuk memperkuat jaringan layanan kesehatan dan mendorong peran keluarga dalam merawat lansia. Namun, tantangan ini akan terus berkembang seiring dengan bertambahnya jumlah lansia di negara tersebut.