Manchester United Boros Banget! Ini Dia 10 Transfer Termahal Mereka Sepanjang Sejarah, Worth It Gak Sih?

Analisis mendalam 10 rekrutan termahal Manchester United sepanjang masa, mengevaluasi kesuksesan dan kegagalan mereka di Old Trafford.
Analisis mendalam 10 rekrutan termahal Manchester United sepanjang masa, mengevaluasi kesuksesan dan kegagalan mereka di Old Trafford.

Manchester United, salah satu klub terbesar di dunia, tidak pernah ragu untuk mengeluarkan dana besar demi mendapatkan pemain bintang. Sejak era Sir Alex Ferguson berakhir, pengeluaran mereka di bursa transfer seolah tak terkendali, dengan harapan bisa kembali ke puncak kejayaan. Daftar pemain termahal mereka adalah cerminan dari ambisi, harapan, dan terkadang, kegagalan yang spektakuler. Setiap pemain yang datang dengan label harga selangit ini memikul beban ekspektasi yang luar biasa dari para penggemar di Old Trafford.

Dalam daftar ini, kita akan mengupas tuntas 10 pembelian termahal dalam sejarah Manchester United hingga musim 25/26. Dari kepulangan sang anak hilang yang memecahkan rekor dunia hingga investasi masa depan yang masih menjadi teka-teki. Siapa yang berhasil membuktikan harganya dan siapa yang hanya menjadi beban finansial? Mari kita selami lebih dalam kisah di balik setiap transfer mahal ini dan melihat dampaknya bagi klub.



10 Transfer Gila MU

  • Peringkat 1 Paul Pogba - 105 juta Euro
  • Peringkat 2 Antony - 95 juta Euro
  • Peringkat 3 Harry Maguire - 87 juta Euro
  • Peringkat 4 Jadon Sancho - 85 juta Euro
  • Peringkat 5 Romelu Lukaku - 84,7 juta Euro
  • Peringkat 6 Rasmus Højlund - 77,8 juta Euro
  • Peringkat 7 Benjamin Sesko - 76,5 juta Euro
  • Peringkat 8 Ángel Di María - 75 juta Euro
  • Peringkat 8 Bryan Mbeumo - 75 juta Euro
  • Peringkat 10 Matheus Cunha - 74,2 juta Euro



Peringkat 10 Matheus Cunha - 74,2 juta Euro

Pemain Brazil yang kreatif dan pekerja keras, direkrut untuk menambah daya gedor dan fleksibilitas taktik di lini depan.
Pemain Brazil yang kreatif dan pekerja keras, direkrut untuk menambah daya gedor dan fleksibilitas taktik di lini depan.

Melengkapi trisula rekrutan masa depan untuk musim 25/26, Manchester United juga memboyong Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers. Gelandang serang/penyerang asal Brazil ini dikenal dengan kreativitas, kemampuan dribel, dan etos kerjanya yang tinggi. Ia adalah tipe pemain yang bisa mengubah jalannya pertandingan dengan satu aksi individu.

Kedatangan Cunha menambah nuansa samba dan flair di lini serang United. Kemampuannya untuk bermain sebagai 'false nine' atau di belakang striker utama akan memberikan dimensi serangan yang baru bagi tim. Transfer ini menggarisbawahi ambisi klub untuk membangun lini serang yang dinamis, fleksibel, dan penuh dengan talenta kelas dunia.



Peringkat 8 Bryan Mbeumo - 75 juta Euro

Penyerang sayap serbaguna yang telah terbukti di Premier League, didatangkan untuk memberikan dampak instan dan kedalaman skuad.
Penyerang sayap serbaguna yang telah terbukti di Premier League, didatangkan untuk memberikan dampak instan dan kedalaman skuad.

Manchester United terus memperkuat lini serangnya untuk musim 25/26 dengan merekrut Bryan Mbeumo dari Brentford. Pemain internasional Kamerun ini telah membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang sayap yang paling konsisten dan berbahaya di Premier League. Kemampuannya bermain di beberapa posisi di lini depan, kecepatan, dan ketajamannya menjadi nilai plus yang signifikan.

Pembelian Mbeumo menunjukkan strategi transfer yang lebih cerdas, yaitu merekrut pemain yang sudah teruji di liga domestik. Ia diharapkan dapat memberikan kontribusi instan, baik sebagai starter maupun sebagai opsi rotasi yang berkualitas tinggi. Fleksibilitasnya akan memberikan manajer lebih banyak pilihan taktik untuk menghadapi lawan yang berbeda.



Peringkat 8 Ángel Di María - 75 juta Euro

Bintang Argentina yang datang dengan ekspektasi tinggi namun gagal total dan hanya bertahan satu musim setelah insiden di luar lapangan.
Bintang Argentina yang datang dengan ekspektasi tinggi namun gagal total dan hanya bertahan satu musim setelah insiden di luar lapangan.

Kedatangan Ángel Di María dari Real Madrid pada musim 14/15 disambut dengan euforia besar. Ia baru saja menjadi Man of the Match di final Liga Champions dan langsung diberi nomor punggung keramat, nomor 7. Awalnya, ia tampil memukau dengan gol dan assist yang spektakuler, memberikan harapan bahwa ia akan menjadi bintang baru di Old Trafford.

Namun, performanya menurun drastis seiring berjalannya waktu. Insiden perampokan di rumahnya membuat keluarganya tidak betah tinggal di Manchester, yang sangat memengaruhi penampilannya di lapangan. Hanya setelah satu musim yang mengecewakan, Di María dijual ke Paris Saint-Germain, menjadikan salah satu transfer paling gagal dalam sejarah klub mengingat reputasi dan harga belinya.



Peringkat 7 Benjamin Sesko - 76,5 juta Euro

Penyerang muda potensial dari RB Leipzig yang akan bergabung di masa depan, diharapkan menjadi mesin gol utama Manchester United.
Penyerang muda potensial dari RB Leipzig yang akan bergabung di masa depan, diharapkan menjadi mesin gol utama Manchester United.

Sebagai bagian dari rencana jangka panjang klub, Manchester United mengamankan jasa Benjamin Sesko dari RB Leipzig untuk bergabung pada musim 25/26. Penyerang muda asal Slovenia ini telah lama menjadi incaran banyak klub top Eropa berkat kombinasi langka antara postur tinggi, kecepatan, dan kemampuan teknis yang mumpuni. Ia sering dibanding-bandingkan dengan Erling Haaland karena latar belakang dan gaya bermainnya.

Transfer ini menandakan fokus United pada peremajaan skuad dan investasi pada talenta-talenta terbaik di generasi mendatang. Ekspektasi akan sangat tinggi bagi Sesko untuk menjadi pencetak gol utama dan memimpin lini depan Setan Merah di masa depan. Kedatangannya diharapkan dapat membentuk duet maut bersama penyerang muda lainnya di dalam tim.



Peringkat 6 Rasmus Højlund - 77,8 juta Euro

Striker muda Denmark yang direkrut dengan harga mahal sebagai investasi jangka panjang, menunjukkan potensi besar di musim pertamanya.
Striker muda Denmark yang direkrut dengan harga mahal sebagai investasi jangka panjang, menunjukkan potensi besar di musim pertamanya.

Pada musim 23/24, Manchester United melakukan investasi besar pada talenta muda dengan merekrut Rasmus Højlund dari Atalanta. Striker asal Denmark ini datang dengan reputasi sebagai pemain dengan potensi besar, memiliki kecepatan, kekuatan fisik, dan insting gol yang tajam. Ia diproyeksikan sebagai ujung tombak utama klub untuk jangka panjang.

Musim debutnya menunjukkan tanda-tanda yang sangat menjanjikan. Meskipun butuh waktu untuk mencetak gol pertamanya di Premier League, ia tampil impresif di Liga Champions. Etos kerja dan semangat juangnya di lapangan dengan cepat membuatnya menjadi favorit para penggemar. Højlund dianggap sebagai investasi masa depan yang cerah jika terus diasah dan dikembangkan dengan baik.



Peringkat 5 Romelu Lukaku - 84,7 juta Euro

Seorang pencetak gol ulung yang produktif, namun sering dikritik karena gaya bermainnya yang dianggap tidak cocok dengan sistem Manchester United.
Seorang pencetak gol ulung yang produktif, namun sering dikritik karena gaya bermainnya yang dianggap tidak cocok dengan sistem Manchester United.

Diboyong dari Everton pada musim 17/18, Romelu Lukaku tiba sebagai mesin gol yang telah terbukti di Premier League. Ia diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan Manchester United akan seorang striker nomor 9 yang klinis di depan gawang. Awal kariernya di United pun sangat menjanjikan, dengan torehan gol yang impresif di bulan-bulan pertamanya.

Meskipun catatan golnya secara keseluruhan cukup baik, Lukaku sering mendapat kritik terkait sentuhan pertamanya (first touch) dan kontribusinya dalam permainan secara umum. Ia dianggap kurang cocok dengan gaya bermain yang ingin diterapkan tim. Setelah dua musim, Lukaku akhirnya memutuskan untuk pindah ke Inter Milan di mana ia kembali menemukan performa terbaiknya dan membuktikan diri sebagai salah satu striker paling mematikan di Eropa.



Peringkat 4 Jadon Sancho - 85 juta Euro

Talenta top Inggris yang gagal bersinar di Old Trafford setelah transfer besar, dan akhirnya kembali ke klub lamanya dengan status pinjaman.
Talenta top Inggris yang gagal bersinar di Old Trafford setelah transfer besar, dan akhirnya kembali ke klub lamanya dengan status pinjaman.

Setelah pengejaran yang panjang selama beberapa bursa transfer, Manchester United akhirnya berhasil mendaratkan Jadon Sancho dari Borussia Dortmund pada musim 21/22. Para penggemar sangat antusias menyambut kedatangan salah satu talenta muda Inggris yang paling bersinar, yang tampil fenomenal di Bundesliga. Ia diharapkan membawa kreativitas, kecepatan, dan kemampuan dribel yang luar biasa ke lini serang Setan Merah.

Sayangnya, realita tidak sesuai dengan harapan. Sancho gagal mereplikasi performa gemilangnya di Jerman dan tampak kehilangan kepercayaan diri di Premier League. Masalah di luar lapangan, termasuk perselisihan publik dengan manajer Erik ten Hag, semakin memperumit situasinya, yang berujung pada peminjamannya kembali ke Dortmund. Kisahnya menjadi contoh nyata betapa sulitnya adaptasi bagi pemain muda di panggung sebesar Old Trafford.



Peringkat 3 Harry Maguire - 87 juta Euro

Didatangkan sebagai bek termahal dunia untuk memimpin pertahanan, karier Harry Maguire di United diwarnai oleh tekanan besar dan kritik tajam.
Didatangkan sebagai bek termahal dunia untuk memimpin pertahanan, karier Harry Maguire di United diwarnai oleh tekanan besar dan kritik tajam.

Manchester United memecahkan rekor transfer dunia untuk seorang bek ketika merekrut Harry Maguire dari Leicester City pada musim 19/20. Ia didatangkan untuk menjadi pilar utama di jantung pertahanan dan tak lama kemudian dipercaya menyandang ban kapten. Kehadirannya diharapkan membawa stabilitas, kepemimpinan, dan ketenangan di lini belakang yang rapuh.

Namun, perjalanan Maguire di Old Trafford penuh dengan tantangan. Ia sering menjadi sorotan dan kambing hitam atas performa pertahanan tim yang kurang solid, dengan beberapa kesalahan fatal yang dilakukannya menjadi viral. Meskipun ia memiliki periode bermain yang bagus, tekanan sebagai bek termahal di dunia dan kapten Manchester United terbukti sangat berat, yang membuatnya kehilangan posisi di tim utama dan ban kaptennya.



Peringkat 2 Antony - 95 juta Euro

Winger asal Brazil yang didatangkan dengan harga fantastis oleh Erik ten Hag, namun masih berjuang untuk membuktikan nilainya dengan performa yang konsisten.
Winger asal Brazil yang didatangkan dengan harga fantastis oleh Erik ten Hag, namun masih berjuang untuk membuktikan nilainya dengan performa yang konsisten.

Didatangkan dari Ajax Amsterdam pada musim 22/23 atas permintaan kuat manajer Erik ten Hag, Antony tiba dengan reputasi sebagai winger lincah dengan kaki kiri magis. Biaya transfernya yang mencapai 95 juta Euro menjadikannya salah satu pemain termahal dalam sejarah klub, yang secara otomatis menempatkan tekanan besar di pundaknya. Ia diharapkan dapat menyelesaikan masalah di sektor sayap kanan yang telah lama menjadi isu bagi Manchester United.

Musim pertamanya di Inggris berjalan naik turun. Meskipun ia mencetak beberapa gol penting di awal kedatangannya, Antony kesulitan untuk menunjukkan konsistensi dan memberikan kontribusi gol atau assist secara reguler. Gaya bermainnya yang terkadang mudah ditebak menjadi sasaran kritik, namun ia masih memiliki waktu dan kepercayaan dari manajer untuk membuktikan bahwa investasi besar ini tidak sia-sia.



Peringkat 1 Paul Pogba - 105 juta Euro

Kembali dengan rekor transfer dunia, Paul Pogba menunjukkan kilasan jenius tetapi kariernya di United terhambat oleh inkonsistensi dan cedera.
Kembali dengan rekor transfer dunia, Paul Pogba menunjukkan kilasan jenius tetapi kariernya di United terhambat oleh inkonsistensi dan cedera.

Kembalinya Paul Pogba ke Manchester United pada musim 2016/17 adalah sebuah saga transfer yang mendominasi berita utama di seluruh dunia. Ditebus dengan status pemain termahal dunia saat itu dari Juventus, ekspektasi terhadap gelandang asal Prancis ini begitu melambung tinggi. Ia diharapkan menjadi motor penggerak lini tengah United, membawa kreativitas, kekuatan, dan visi bermain yang telah ia tunjukkan di Italia.

Selama periode keduanya di Old Trafford, Pogba menunjukkan momen-momen brilian yang tak terbantahkan, seperti umpan-umpan ajaib dan gol-gol spektakuler. Namun, penampilannya seringkali tidak konsisten dan diganggu oleh serangkaian cedera. Hubungannya yang pasang surut dengan beberapa manajer dan perdebatan tentang posisi terbaiknya di lapangan membuat warisannya di klub menjadi sangat kompleks dan penuh perdebatan di kalangan penggemar.



© Copyright 2025 ASUMUP