Bundesliga Jerman seringkali dikenal sebagai liga yang bijaksana dalam urusan belanja pemain, tidak seperti liga-liga lain yang gemar menghamburkan uang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren itu sepertinya mulai bergeser. Rekor transfer terus-menerus dipecahkan, menunjukkan bahwa klub-klub Jerman, terutama satu raksasa dari Bavaria, tidak lagi takut untuk mengeluarkan dana besar demi mendapatkan talenta terbaik dunia.
Dominasi Bayern Munich dalam daftar ini sangat mencolok, membuktikan status mereka sebagai kekuatan finansial dan sepak bola yang tak tertandingi di Jerman. Dari striker kelas dunia yang haus akan trofi hingga bek tangguh dari Asia, setiap transfer memiliki cerita unik di baliknya. Pembelian-pembelian ini tidak hanya memperkuat skuad mereka, tetapi juga mengirimkan pesan kuat ke seluruh Eropa.
Daftar ini dipenuhi oleh nama-nama besar yang didatangkan dengan ekspektasi setinggi langit. Ada yang langsung menjadi idola, ada pula yang perjalanannya penuh lika-liku. Mari kita selami lebih dalam daftar 10 pemain termahal dalam sejarah Bundesliga dan melihat bagaimana dampak yang mereka berikan pada liga.
Transfer Julian Draxler ke VfL Wolfsburg pada 2015 adalah sebuah anomali dan pengingat akan kekuatan finansial klub lain di masa lalu. Saat itu, Wolfsburg baru saja menjual Kevin De Bruyne ke Manchester City dengan harga fantastis dan langsung menggunakan dana tersebut untuk merekrut salah satu talenta muda terbaik Jerman dari rival mereka, Schalke 04. Transfer ini menjadi rekor domestik pada masanya.
Diharapkan menjadi wajah baru proyek ambisius Wolfsburg, karier Draxler di sana ternyata tidak berlangsung lama dan tidak sepenuhnya sukses. Meskipun menunjukkan kilasan bakatnya, ia gagal membawa tim ke level yang diharapkan dan akhirnya pindah ke Paris Saint-Germain satu setengah musim kemudian. Kisahnya menjadi pelajaran bahwa transfer mahal tidak selalu menjamin kesuksesan jangka panjang.
Kembalinya Leroy Sané ke Jerman pada tahun 2020 disambut dengan antusiasme besar. Setelah meraih kesuksesan bersama Manchester City, pemain sayap dengan kecepatan kilat ini pulang ke negaranya untuk bergabung dengan klub terbesar, Bayern Munich. Diharapkan bisa menjadi penerus duo legendaris 'Robbery' (Arjen Robben dan Franck Ribéry), Sané dibebani ekspektasi yang sangat tinggi.
Perjalanannya di Bayern tidak selalu mulus. Di satu sisi, ia mampu menunjukkan sihirnya dengan dribel-dribel memukau dan gol-gol indah yang membuat penonton berdecak kagum. Namun di sisi lain, ia juga kerap dikritik karena penampilannya yang tidak konsisten. Meskipun begitu, saat berada dalam performa terbaiknya, Sané tetap menjadi salah satu pemain sayap paling berbahaya di dunia.
Xavi Simons adalah anomali menarik dalam daftar yang didominasi Bayern ini. Dibeli oleh RB Leipzig dari Paris Saint-Germain, transfer ini menunjukkan ambisi besar Leipzig untuk menantang hegemoni Bayern. Setelah menjalani masa peminjaman yang sangat sukses, di mana ia menjadi salah satu pemain terbaik di Bundesliga, Leipzig memutuskan untuk mempermanenkannya dengan biaya yang memecahkan rekor klub.
Sebagai gelandang serang, Simons memiliki segalanya: visi, teknik, kemampuan mencetak gol, dan menciptakan assist. Ia adalah motor serangan tim dan pemain yang mampu mengubah jalannya pertandingan seorang diri. Pembelian ini adalah pernyataan kuat dari RB Leipzig bahwa mereka siap bersaing secara finansial dan di atas lapangan untuk memperebutkan gelar juara.
Kim Min-jae, atau yang dijuluki 'Monster', adalah fenomena. Perjalanannya dari Liga Turki ke puncak Serie A bersama Napoli, di mana ia memenangkan Scudetto dan dinobatkan sebagai Bek Terbaik Liga, sangatlah luar biasa. Bayern Munich pun tak ragu menebus klausul rilisnya senilai €50 juta untuk memboyongnya ke Jerman, menjadikannya salah satu bek Asia termahal sepanjang masa.
Di musim pertamanya, Kim langsung menunjukkan gaya bermainnya yang agresif, cepat, dan tak kenal takut. Meskipun sempat mengalami sedikit penurunan performa setelah kembali dari tugas negara dan wajib militer, ia tetap menjadi bagian krusial dari pertahanan Bayern. Kehadirannya di Bundesliga adalah sumber kebanggaan besar bagi sepak bola Asia dan membuktikan bahwa pemain dari benua ini mampu bersaing di level tertinggi.
Kisah transfer João Palhinha adalah drama tentang ketekunan. Gelandang bertahan asal Portugal ini nyaris bergabung dengan Bayern pada musim panas sebelumnya, bahkan sudah berada di Munich, namun transfernya gagal di detik-detik terakhir. Tidak menyerah, Bayern kembali datang setahun kemudian dan akhirnya berhasil mendaratkan jangkar yang sudah lama mereka dambakan dari Fulham FC.
Palhinha dikenal sebagai mesin tekel dan perusak serangan lawan. Kehadirannya di lini tengah diharapkan dapat memberikan perlindungan yang sangat dibutuhkan bagi lini pertahanan dan memberikan kebebasan lebih bagi para pemain kreatif di depannya. Transfer ini mengisi kekosongan posisi gelandang bertahan murni yang telah lama menjadi perbincangan di kalangan fans dan pengamat Bayern.
Rekrutan terbaru dalam daftar ini, Michael Olise, adalah bukti strategi Bayern yang terus memantau talenta-talenta cemerlang di liga lain. Didatangkan dari Crystal Palace, pemain sayap asal Prancis ini dianggap sebagai salah satu pemain muda paling menarik di Liga Primer berkat kreativitas, visi bermain, dan kemampuan bola matinya yang luar biasa. Bayern bergerak cepat untuk mengamankan tanda tangannya di tengah persaingan dari klub-klub top lainnya.
Olise diharapkan dapat memberikan dimensi serangan yang berbeda di sisi sayap, bersaing dengan nama-nama senior seperti Kingsley Coman dan Serge Gnabry. Kemampuannya dalam menciptakan assist dan mencetak gol-gol spektakuler membuatnya menjadi ancaman konstan bagi pertahanan lawan. Transfer ini menunjukkan fokus Bayern untuk terus meremajakan skuad mereka dengan pemain-pemain yang memiliki potensi kelas dunia.
Didatangkan dari Juventus pada tahun 2022, Matthijs de Ligt tiba di Munich dengan reputasi sebagai salah satu bek tengah muda terbaik di dunia. Setelah menjadi kapten Ajax di usia yang sangat muda dan menimba pengalaman di Serie A, Bayern melihatnya sebagai sosok pemimpin yang bisa mengomandoi lini pertahanan mereka. Transfer senilai €67 juta ini merupakan investasi besar untuk memperkokoh jantung pertahanan.
De Ligt membawa kekuatan fisik, kemampuan duel udara yang superior, dan ketenangan dalam menguasai bola. Meskipun harus bersaing ketat dengan bek-bek kelas dunia lainnya di skuad Bayern, ia telah menunjukkan kualitasnya sebagai pemain bertahan yang solid dan sulit dilewati. Kehadirannya memberikan kedalaman dan pilihan strategis yang krusial bagi pelatih dalam menghadapi berbagai kompetisi.
Transfer ini menjadi bukti perencanaan jangka panjang dan ambisi besar Bayern Munich untuk terus mendominasi. Menurut data, Luis Díaz dijadwalkan bergabung dari Liverpool pada musim 25/26, sebuah langkah mengejutkan yang menunjukkan kekuatan finansial Bayern untuk mengamankan talenta top bahkan jauh-jauh hari. Pemain sayap asal Kolombia ini dikenal dengan kecepatan, kemampuan dribel yang luar biasa, dan etos kerja yang tinggi selama bermain di Liga Primer Inggris.
Kedatangannya diproyeksikan untuk menyuntikkan energi dan kreativitas baru ke lini serang Bayern yang sudah menakutkan. Díaz memiliki kemampuan untuk melewati lawan dan menciptakan peluang dari ketiadaan, sebuah atribut yang akan sangat berharga di Bundesliga. Langkah berani ini menandakan bahwa Bayern tidak hanya fokus pada masa kini, tetapi juga membangun dinasti untuk masa depan dengan salah satu pemain sayap paling dinamis di dunia.
Sebelum kedatangan Kane, predikat pemain termahal Bundesliga dipegang oleh Lucas Hernández selama empat tahun. Didatangkan dari Atlético de Madrid pada 2019, bek serba bisa asal Prancis ini datang dengan status juara dunia dan ekspektasi untuk menjadi pilar pertahanan Bayern selama bertahun-tahun. Kemampuannya bermain sebagai bek tengah maupun bek kiri membuatnya menjadi aset yang sangat berharga bagi tim.
Namun, kariernya di Munich tidak semulus yang diharapkan. Meskipun berhasil memenangkan banyak trofi, termasuk Liga Champions, Hernández seringkali diganggu oleh serangkaian cedera yang membuatnya absen dalam banyak pertandingan penting. Penampilannya yang garang dan tanpa kompromi saat fit memang luar biasa, tetapi masalah kebugaran menghalanginya untuk benar-benar mencapai potensi maksimalnya sebelum akhirnya ia pindah ke Paris Saint-Germain.
Kepindahan Harry Kane dari Tottenham Hotspur ke Bayern Munich pada musim panas 2023 adalah saga transfer yang menyita perhatian seluruh dunia. Setelah bertahun-tahun menjadi mesin gol di Liga Primer Inggris tanpa pernah sekalipun mengangkat trofi, Kane akhirnya mengambil langkah besar untuk bergabung dengan raksasa Jerman dengan satu tujuan: meraih gelar juara. Dengan banderol €95 juta, ia tidak hanya menjadi pemain termahal dalam sejarah Bayern, tetapi juga seluruh Bundesliga, memecahkan rekor sebelumnya dengan selisih yang signifikan.
Ekspektasi yang dibebankan padanya luar biasa besar, namun Kane menjawabnya dengan cara yang paling ia kuasai: mencetak gol. Di musim pertamanya, ia langsung tancap gas, memecahkan berbagai rekor gol dan membuktikan bahwa kualitasnya sebagai salah satu striker terbaik dunia tidak perlu diragukan lagi. Meskipun secara ironis Bayern gagal menjuarai liga untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, kontribusi individu Kane tetap fenomenal dan ia langsung menjadi pemimpin di lini depan.