Era baru Arsenal di bawah komando Mikel Arteta benar-benar mengubah segalanya. Klub yang dulu dikenal sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang, kini tak segan-segan menggelontorkan dana fantastis demi mendatangkan pemain bintang. Ambisi untuk kembali merajai Liga Primer Inggris dan berbicara banyak di Liga Champions menjadi alasan utamanya.
Kebijakan transfer yang agresif ini terbukti mampu mengangkat performa tim secara signifikan, membawa mereka kembali menjadi salah satu penantang gelar yang paling disegani. Dari gelandang bertahan pemecah rekor hingga penyerang tajam, setiap rekrutan mahal datang dengan ekspektasi setinggi langit. Mari kita selami lebih dalam daftar 10 pemain dengan biaya transfer tertinggi dalam sejarah Arsenal, yang menjadi saksi bisu revolusi besar di London Utara.
Alexandre Lacazette bergabung dengan Arsenal dari Olympique Lyon dengan reputasi sebagai salah satu penyerang paling tajam di Eropa. Selama berseragam The Gunners, ia membuktikannya dengan menjadi finisher yang andal di dalam kotak penalti. Selain itu, kemampuan link-up play dan kerja kerasnya membuatnya menjadi favorit para penggemar dan rekan setimnya.
Lacazette juga menunjukkan jiwa kepemimpinannya, terutama saat menjadi mentor bagi para pemain muda seperti Bukayo Saka dan Emile Smith Rowe. Meskipun tidak selalu menjadi starter utama di akhir kariernya di Arsenal, kontribusinya baik di dalam maupun di luar lapangan sangatlah signifikan. Ia meninggalkan Arsenal sebagai sosok yang dihormati sebelum kembali ke klub masa kecilnya, Lyon.
Noni Madueke, winger lincah milik Chelsea, adalah nama lain yang masuk dalam rumor transfer masa depan Arsenal, mencerminkan strategi klub untuk merekrut talenta muda terbaik Inggris. Dikenal dengan kecepatan, kemampuan dribel satu lawan satu, dan tendangan kaki kiri yang kuat, Madueke memiliki semua atribut untuk menjadi pemain sayap kelas dunia. Gaya bermainnya yang eksplosif bisa memberikan ancaman konstan dari sisi lapangan.
Meskipun saat ini bermain untuk rival, potensi kepindahannya di masa depan akan menjadi kudeta besar bagi Arsenal. Di bawah bimbingan Arteta, Madueke bisa mengasah potensinya untuk menjadi lebih konsisten dan efektif dalam mengambil keputusan di sepertiga akhir. Ia mewakili jenis investasi jangka panjang yang bisa memberikan keuntungan besar bagi klub di tahun-tahun mendatang.
Kedatangan Ben White dari Brighton & Hove Albion sempat dipertanyakan karena harganya yang dianggap terlalu mahal untuk seorang bek. Namun, ia dengan cepat membuktikan bahwa setiap sen yang dikeluarkan Arsenal sangat layak. White adalah prototipe bek modern yang sempurna untuk sistem Mikel Arteta: tangguh dalam bertahan dan sangat nyaman saat menguasai bola.
Fleksibilitasnya juga menjadi nilai plus yang luar biasa, di mana ia bisa bermain sama baiknya sebagai bek tengah maupun bek kanan. Ketenangan, kemampuan membaca permainan, dan distribusinya yang akurat menjadi fondasi penting dalam membangun serangan dari lini belakang. Kini, Ben White adalah salah satu pilar tak tergantikan di lini pertahanan The Gunners.
Pierre-Emerick Aubameyang adalah salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Arsenal di era Emirates. Didatangkan dari Borussia Dortmund pada bursa transfer musim dingin, ia langsung tancap gas dan menjadi mesin gol andalan tim. Kecepatan supersonik dan penyelesaian akhir yang klinis membuatnya menjadi momok menakutkan bagi setiap bek di Liga Primer.
Puncak kariernya di Arsenal adalah saat ia menjadi kapten dan memimpin tim menjuarai Piala FA, mencetak dua gol di semifinal dan final. Meskipun kepergiannya diwarnai sedikit kontroversi, kontribusi gol dan momen-momen magisnya akan selalu dikenang oleh para penggemar. Aubameyang adalah bukti bahwa transfer besar di bulan Januari bisa memberikan dampak instan yang luar biasa.
Nama Viktor Gyökeres meroket setelah musim debut yang fenomenal bersama Sporting CP, di mana ia mencetak gol demi gol dengan sangat mudah. Penyerang asal Swedia ini memiliki paket lengkap: fisik yang kuat, kecepatan lari yang luar biasa, dan insting mencetak gol yang sangat tajam. Tak heran jika namanya kemudian menjadi properti panas di bursa transfer dan dikaitkan dengan klub-klub besar, termasuk Arsenal.
Bagi Arsenal, Gyökeres bisa menjadi jawaban atas pencarian sosok penyerang tengah nomor 9 yang murni dan ganas di depan gawang. Kemampuannya untuk bermain sebagai target man sekaligus berlari di belakang pertahanan lawan akan memberikan variasi serangan yang mematikan. Potensi kepindahannya ke Emirates akan menjadi sinyal kuat bahwa Arsenal serius ingin memiliki lini depan paling tajam di Eropa.
Sama seperti Zubimendi, Eberechi Eze adalah nama besar yang dikabarkan masuk dalam radar belanja Arsenal untuk masa depan. Gelandang serang Crystal Palace ini telah memukau banyak orang dengan kreativitas, kemampuan dribel, dan eksekusi bola mati yang luar biasa di Liga Primer. Gaya bermainnya yang menghibur dan efektif membuatnya menjadi salah satu pemain yang paling menarik untuk ditonton.
Di Arsenal, Eze bisa menjadi solusi untuk menambah daya gedor dan kreativitas di sepertiga akhir lapangan, memberikan dimensi serangan yang berbeda. Potensinya untuk berkembang di bawah asuhan Mikel Arteta sangat besar, dan ia bisa menjadi kepingan puzzle yang hilang untuk membuka pertahanan lawan yang paling rapat sekalipun. Transfer ini, jika terjadi, akan menjadi investasi besar untuk masa depan lini serang Arsenal.
Meskipun transfer ini masih bersifat spekulatif untuk musim 25/26, nama Martín Zubimendi terus menerus dikaitkan dengan Arsenal sebagai target utama di lini tengah. Gelandang bertahan Real Sociedad ini dianggap sebagai salah satu talenta terbaik di La Liga, dengan gaya bermain yang sering dibandingkan dengan legenda seperti Sergio Busquets. Visi bermain, kemampuan mengatur tempo, dan kecerdasan taktisnya adalah atribut yang sangat dihargai oleh Mikel Arteta.
Zubimendi diproyeksikan sebagai penerus jangka panjang di posisi jangkar, yang mampu mengendalikan permainan dari lini tengah. Jika transfer ini terwujud dengan nilai fantastis, ini akan menjadi penegasan lebih lanjut dari ambisi Arsenal untuk membangun skuad yang dominan. Kehadirannya akan memberikan kedalaman dan kualitas yang lebih mengerikan di lini tengah The Gunners.
Transfer Kai Havertz dari rival sekota, Chelsea, sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar Arsenal. Banyak yang meragukan apakah pemain asal Jerman ini bisa cocok dengan sistem permainan Mikel Arteta. Namun, Arteta memiliki visi yang jelas untuk Havertz, memainkannya dalam berbagai peran, mulai dari gelandang serang hingga penyerang tengah.
Secara perlahan tapi pasti, Havertz membungkam para peragu dengan kontribusi vitalnya, terutama dalam mencetak gol-gol krusial di momen-momen penting. Kemampuan duel udara, pergerakan tanpa bola yang cerdas, dan ketajamannya di depan gawang terbukti menjadi senjata baru yang ampuh bagi The Gunners. Havertz berhasil bertransformasi menjadi salah satu pemain kunci dan idola baru di Emirates Stadium.
Ketika Nicolas Pépé didatangkan dari LOSC Lille, ekspektasi para Gooners melambung tinggi, berharap ia akan menjadi winger lincah yang mampu merusak pertahanan lawan. Dengan biaya transfer yang memecahkan rekor klub saat itu, Pépé diharapkan bisa menjadi pembeda di lini serang. Ia memang beberapa kali menunjukkan kilasan magisnya dengan dribel-dribel memukau dan gol-gol indah yang tak terlupakan.
Namun, secara keseluruhan, penampilannya dinilai tidak konsisten dan gagal memenuhi ekspektasi yang dibebankan padanya. Ia kesulitan beradaptasi dengan kerasnya persaingan di Liga Primer Inggris dan akhirnya kehilangan tempat di tim utama. Kisah Pépé menjadi pelajaran berharga bagi Arsenal tentang risiko besar dalam investasi pemain, di mana harga mahal tidak selalu menjamin kesuksesan.
Declan Rice tiba di Emirates Stadium dengan status sebagai pembelian termahal dalam sejarah Arsenal, sebuah label yang membawa tekanan luar biasa. Namun, gelandang timnas Inggris ini membuktikan bahwa ia pantas dihargai setinggi itu dengan penampilan yang solid dan konsisten sejak hari pertama. Didatangkan dari West Ham United, Rice langsung menjadi jantung dan mesin di lini tengah Arsenal, memberikan keseimbangan sempurna antara bertahan dan menyerang.
Kemampuannya dalam merebut bola, visi bermain yang luar biasa, serta ketenangan saat menguasai bola menjadikannya pemain yang tak tergantikan dalam skema Mikel Arteta. Ia bukan hanya seorang gelandang bertahan, tetapi juga seorang pemimpin yang mampu mengangkat level permainan rekan-rekannya. Investasi besar yang dikeluarkan Arsenal untuk Rice terbayar lunas, menjadikannya pilar utama dalam upaya perburuan gelar juara.